Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 138; Yohanes 15; Ezra 1-2
Dalam zaman sekarang yang semakin canggih ternyata bukan berarti bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik. Salah satu contohnya adalah bila Anda sedang berkomunikasi dengan telepon. Secanggih-canggihnya sistem telepon, salah sambung sering terjadi juga, kalau si penelepon memutar nomor yang keliru. Karena itu, kata-kata seperti, " maaf ya, salah sambung," sering terdengar. Kata-kata ini adalah bagian yang dianggap wajar dalam dunia telekomunikasi.
Dalam kehidupan doa kepada Tuhan, seringkali dari pihak manusia merasa bahwa terjadi salah sambung. Kita meminta ini, tetapi ternyata dapatnya itu. Raja Daud yang dikenal dekat dengan Tuhan pun pernah merasakannya, yakni waktu ia sedang dalam pelarian karena ancaman Saul. Dalam persembunyiannya di gua dan hutan, Daud berdoa kepada Tuhan, "Tidak ada seorang yang menghiraukan aku, tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorang pun yang mencari aku" (Mazmur 142:5). Ia sendiri dan membutuhkan orang lain untuk memperhatikannya.
Kira-kira apa yang terjadi saat Daud doa seperti itu? Apakah Tuhan tidak menjawab doa calon raja Israel itu? Tentu justru permohonannya dijawab, hanya saja berbeda dari perkiraannya. Daud memang menerima banyak orang dan itu sesuai dengan keinginannya, namun orang-orang tersebut bukanlah orang-orang yang dapat memberi perhatian. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang membutuhkan perhatian dan meminta pertolongan Daud. Dapat dibayangkan bahwa Daud pasti menjadi heran. Ia berpikir, "Tuhan salah kirim, ini salah sambung."
Saat kita berdoa kepada Tuhan, meminta sesuatu kepada-Nya sebenarnya tidak ada yang salah dengan telinga Tuhan. Dia jelas sekali mendengar setiap permohonan kita, tetapi Dia punya cara lain mengabulkannya. Disinilah terkadang kita merasa bahwa telah terjadi salah sambung. Di dalam Kemahakuasaan-Nya dan Kebesaran-Nya tidak ada satu pun yang tidak bisa tidak Dia lakukan. Semua dapat Dia kerjakan. Kesembuhan untuk orang lain yang Anda minta, itu mungkin saja Tuhan kabulkan, tetapi Dia malah memberikan kekuatan menghadapi kenyataan bahwa orang tersebut harus mengidap penyakit itu.
Tuhan menjawab doa-doa Anda bukan atas dasar keinginan Anda, tetapi kebutuhan Anda yang sesungguhnya. Antara apa yang diinginkan dengan apa yang diperlukan boleh jadi ada perbedaan yang besar. Dalam hubungan inilah Anda akan dapat memahami apa maksud ayat nats diatas, yakni bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang manusia perlukan sebelum manusia tersebut meminta kepada-Nya.
Allah mengetahui segala sesuatu yang Anda butuhkan lebih dari apa yang Anda bayangkan dan pikirkan sekali pun.